Cara Cerdas & Praktis Pakai Auto Gear Shift (AGS)

30 September 2016

karimun gs

Keputusan Suzuki Indonesia mempersenjatai Suzuki Karimun WagonR dengan transmisi Auto Gear Shift (AGS), bisa dinilai sebagai salah satu upaya mencerdaskan konsumen mobil di Indonesia, khususnya pengguna mobil hemat energi dan harga terjangkau alias LCGC.

Karakteristik manual, tanpa harus mengoperasikan kopling, membuat mobil mini ini terasa enjoy bila ingin diakselerasi. Apalagi AGS yang digunakan Karimun WagonR sejatinya adalah transmisi manual 5 percepatan. Berikut adalah kesan-kesan Zulkifli BJ, seorang jurnalis otomotif senior yang selama 5 hari mencoba mobil ini.

Kesan pertama, pengoperasian AGS adalah lebih praktis dibandingkan dengan transmisi otomatis konvensional, tipe torque converter-gigi planet dan continuously variable transmission (CVT). Selain itu, lebih sederhana dibandingkan matik kombinasi “dual clutch”dengan transmisi manual yang digunakan pada mobil-mobil premium.

Pada panel tongkat pengoperasian gigi di konsol tengah, hanya ada posisi “R” (mundur), “N” (netral), “M” (manual) dengan “+” (posisi gigi lebih tinggi), dan “-“ (gigi lebih rendah) dan “D” (otomatis) yang bergerak seperti gate atau alur berjenjang. Tidak ada tombol interlock di depan atau di samping tongkat transmisi. Sebagai pengaman, mesin hanya bisa dihidupkan bila tongkat transmisi berada di “N” dan pedal rem ditekan. Untuk ini, pengemudi harus duduk di jok. Panduan bagi pengemudi, posisi gigi, ditayangkan di panel instrumen.

Beberapa kilometer setelah mencoba fitur “D” atau matik di kemacetan Jakarta, penulis sangat terkesan dengan kinerja AGS yang disandingkan dengan mesin 3 silinder, 1.000 cc. Disimpulkan, transmisi ini cerdas! Dengan menekan pedal gas tidak terlalu dalam, terjadi pergantian gigi pada 2.000 rpm dengan mulus.

Mobil ini dapat melaju 40 kilometer per jam pada gigi 4 dan putaran mesin 1.800 rpm. Bahkan, mobil bisa melaju halus pada 60 kilometer per jam, gigi 5, dan putaran mesin 2.000 rpm. Tarikan cukup responsif dirasakan pada gigi 1, 2, dan 3 berkat kemampuan mesin menghasilkan tenaga 68 PS @6.000 rpm dan torsi 90 Nm @3.500 rpm. Sementara gigi 4 dan 5 direkayasa untuk efisiensi BBM.

Masih pada posisi matik (D), bila dari start pedal digeber habis, tarikan terasa lebih kuat dan cepat. Pergantian gigi terjadi pada 3.000 rpm. Disimpulkan, bila ingin berakselerasi (untuk mendahului), pedal gas harus ditekan secara cepat dan dalam.

Saat menggunakan “D” tanpa pedal gas ditekan, mobil bisa bergerak (merayap) 5 kilometer per jam (di jalan rata). Lebih cepat dibandingkan ketika antre menunggu lampu merah. Kondisi seperti ini, saat dicoba di tanjakan flyover, dari berhenti, mobil tidak langsung maju atau tetap diam. Bahkan, mundur sedikit, setelah itu, bergerak maju.
Pada buku petunjuk, Suzuki tidak menganjurkan cara ini. Alasannya, menyebabkan kopling cepat aus atau umur pakainya menjadi pendek. Untuk itu, saat merayap di tanjakan, untuk memperoleh tenaga yang mantap, harus dibantu dengan menekan sedikit pedal gas.

Blog, Updated at: 9/30/2016 09:57:00 am
Di posting oleh Yadie
Suzuki Balikpapan Updated pada : 9/30/2016 09:57:00 am

0 komentar:

Tulis Komentar

loading...

Cari

, , ,

Informasi Lebih Lanjut

Profil Suzuki Balikpapan

HUBUNGI :

Servis

Artikel terpopuler :

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *